Konflik KPK-Polri Bukti Jokowi Sulit Kendalikan Kekuasaannya

Senin, 26 Januari 2015 - 01:06 WIB
Konflik KPK-Polri Bukti Jokowi Sulit Kendalikan Kekuasaannya
Konflik KPK-Polri Bukti Jokowi Sulit Kendalikan Kekuasaannya
A A A
JAKARTA - Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri dinilai menjadi bukti Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa mengendalikan kekuaasannya.

Menurut Pengamat Politik dari Cyrus Network Hasan Hasbi Batupahat, saat ini Jokowi sedang berkuasa tapi tidak bisa mengontrol kekuasaannya.

Dia menilai Jokowi saat ini sendirian, tanpa dukungan politik di Istana. Buktinya, elite partai politik dan orang di kabinetnya sembarangan berbicara.

“Jokowi terlambat memberi batasan pada parpol pendukungnya untuk sejauh mana dia mencampuri. Saran boleh, tapi keputusan ada di tangannya (Jokowi),” tutur Hasan, Minggu 25 Januari 2015.

Dia menilai saat ini Jokowi dalam kondisi terjepit, tanpa ada yang membela. Di satu sisi, kata dia, Jokowi terjepit kepentingan parpol dan orang-orang di sekitarya.

Pada sisi lain, dia menghadapi tuntutan masyarkat terkait penanganan kasus hukum terkait konflik KPK-Polri. Hasan yakin Jokowi pasti ingin keluar dari posisi ini dan menunjukkan dirinya sebagai kepala negara.

“Melihat gayanya, caranya pasti lambat. Dia bisa ambil alih kendali, tapi pelan-pelan, enggak bisa frontal.Hasan berharap Jokowi lebih dahulu menyelamatkan KPK.

Hal tersebut tidak terlepas dari penilaian masyarakat, bahwa hanya KPK yang bisa menyelesaikan kasus korupsi.

“KPK sense urgency-nya ada di atas yang lain makannya lebih didahulukan dengan yang lain. Polisi subordinasi Presiden, tinggal ancam saja copot,” tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3232 seconds (0.1#10.140)