Warga Semarang Ramaikan Aksi Lanjutan Dukung KPK

Minggu, 25 Januari 2015 - 17:48 WIB
Warga Semarang Ramaikan Aksi Lanjutan Dukung KPK
Warga Semarang Ramaikan Aksi Lanjutan Dukung KPK
A A A
SEMARANG - Aksi demonstrasi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Semarang terus berlanjut. Hari ini, ratusan warga Kota Semarang ikut meramaikan aksi serupa yang digelar aktivis, mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam gelaran Car Free Day (CFD) Jalan Pahlawan.

Aksi dimulai sekitar pukul 06.00 WIB. Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Semarang untuk #saveKPK itu melakukan longmarch dari Jalan Pahlawan memutari Lapangan Pancasila Semarang.

Mereka kemudian menggelar kain putih sepanjang 10 meter di depan Kantor Gubernur Jateng untuk menggalang tandatangan dukungan dari masyarakat. Aksi tersebut menarik perhatian masyarakat yang sedang menikmati CFD. Mereka kemudian ikut andil dalam menandatangani kain itu.

“Saya tertarik dan ikut tandatangan saja memberikan dukungan. Tapi, ini bukan berarti mendukung KPK atau Polri,” kata Setyawan (27), salah satu warga Bulu Semarang, Minggu (25/1/2015).

Setyawan menambahkan, konflik antara KPK dan Polri saat ini harusnya tidak dijadikan sebagai kekacauan negara. Musuh sebenarnya saat ini bukanlah KPK atau Polri, melainkan para koruptor.

Hal berbeda disampaikan Marvel (19), pengunjung lainnya. Menurut Marvel, dirinya sangat menyayangkan terjadinya konflik antara dua institusi penegak hukum di Indonesia itu.

“Harusnya keduanya berjalan beriringan untuk menyelamatkan Indonesia dari para koruptor. Bukan seperti ini, justru saling bermusuhan dan bertikai,” ujarnya.

Dirinya berharap konflik antara dua institusi itu dapat segera berakhir. Menurutnya, masyarakat sudah muak dengan banyaknya permasalahan yang dipertontonkan para elite politik di Indonesia.

Selain menggelar orasi bebas dan membubuhkan tandatangan sebagai wujud dukungan terhadap KPK, mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal. Dalam aksi itu, mahasiswa mempertunjukan bagaimana dua orang yang menggambarkan dua institusi sedang berseteru.

Dalam perseteruan itu, muncul bayangan hitam yang menari-nari dan bayangan putih yang berada di tengah untuk mendamaikan. “Teatrikal ini untuk mendorong Presiden Jokowi bersikap tegas menangani permasalahan itu,” kata Koordinator Aksi, Hanendya.

Lebih lanjut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini menambahkan, pihaknya juga mendesak agar Presiden Jokowi memberhentikan Kabareskrim Irjen Pol Budi Waseso.

“Kami menolak politisasi terhadap lembaga penegak hukum. KPK dan Polri harus memberi contoh yang baik. Presiden harus segera mengambil sikap mengenai hal ini,” pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8593 seconds (0.1#10.140)