Batu Bergambar Unik Dibanderol Rp3 Miliar

Sabtu, 03 Januari 2015 - 15:04 WIB
Batu Bergambar Unik Dibanderol Rp3 Miliar
Batu Bergambar Unik Dibanderol Rp3 Miliar
A A A
Tren kebutuhan akan batu mulia atau batu alam sebagai batu cincin (batu akik) menjadi peluang usaha menggiurkan. Bahkan, satu batu bergambar bisa dihargai miliaran rupiah. Salah satu perajin batu akik yang terus mengembangkan inovasinya adalah Budi Santoso. Bersama enam karyawannya pria yang tinggal di Kecamatan Lendah, Kulonprogo, Yogyakarta, itu sukses mengembangkan industri Bengkel Batu Permata “Budi Santoso”.

Usaha yang ditekuni ayah satu anak ini mulai dilakukan pada 1991. Kala itu tren batu akik cukup merebak di Kota Yogyakarta. Oleh temannya dia diberi batu akik jenis kalimaya dan laku dijual Rp200.000. Dari situlah Budi tertarik dengan batu akik hingga akhirnya melamar menjadi tukang pembuat batu di salah satu perusahaan batu permata di Yogyakarta. Selama tiga tahun bekerja dia cukup piawai membuat batu akik. Berbekal pengalaman inilah Budi merintis usaha di rumahnya.

Kini setiap hari dia mampu menghasilkan batu akik hingga 50 buah. Selain batu cincin, Budi juga memproduksi liontin, khususnya dari batuan yang memiliki gambar unik. Bahan baku pembuat batu ini pun cukup bervariasi. Budi siap membuat batu mulia dari berbagai jenis. Namun, dia paling banyak mengambil dari Garut, Jawa Barat, Purbalingga, Papua, dan Maluku.

Bahkan, lewat pengepul batu mulia, dia kerap minta kiriman dari Sri Lanka. Sedangkan dari lokal Kulonprogo, dia mendapatkannya dari Samigaluh. Harga batu akik yang diproduksi Budi juga cukup bervariasi. Batu biasa hanya dihargai Rp50.000. Namun, rata-rata batu akik produksinya dijual di kisaran Rp3 juta hingga puluhan juta. Bahkan, ada beberapa batu mulia atau batu bergambar yang dijual cukup mahal.

Dia mematok harga Rp30 juta hingga ada satu buah liontin yang ditawarkan ke pasar Rp3 miliar. Liontin ini sudah banyak yang menawar hingga Rp100 juta. “Saya tidak mau kecolongan, kalau mau ya segitu (Rp3 miliar),” ujarnya. Menurut Budi, dia pernah menjual batu tulis bergambar Nyi Roro Kidul. Saat itu, batu tersebut dia lepas kepada pembeli seharga Rp5 juta. Dari tangan pembeli ini bisa dijual Rp7,5 juta, hingga akhirnya jatuh ke tangan kolektor dengan harga Rp5 miliar.

“Bentuknya memang unik, nilai artistik itulah yang membuatnya mahal. Ada guratan alami membentuk gambar,” ujarnya. Pasar batu bergambar hasil produksi Budi tidak hanya dijual di pasar dalam negeri, juga ada pembeli dari Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain. Mereka mengetahui informasi itu dari mulut ke mulut. Kini, dengan adanya tren batu mulia, Budi banyak mendapat order membuat batu akik dari masyarakat.

Jika dulu membuat satu batu hanya cukup satu jam, kini masyarakat harus menunggu hingga sebulan. Seorang pelanggan, Yudha Sani, mengaku sudah sering datang ke bengkel milik Budi untuk membeli batu koleksi Budi. Yudha merasa batu mulia koleksi Budi cukup halus dan harganya cukup terjangkau. Biasanya dia akan membeli beberapa batu untuk dipakai dan dijual kembali.

“Saya sudah sering ke sini karena produknya bagus dan harganya terjangkau,” ujarnya. Yudha juga tertarik dengan beberapa liontin yang ditawarkan mulai dari batu bergambar macan, kiai, merak, hingga pemandangan alam. Batu seperti ini banyak diburu pembeli.

Kuntadi
Kulonprogo
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4472 seconds (0.1#10.140)