Jokowi Diminta Tak Calonkan Diri Jadi Ketum PDIP

Selasa, 16 Desember 2014 - 16:56 WIB
Jokowi Diminta Tak Calonkan Diri Jadi Ketum PDIP
Jokowi Diminta Tak Calonkan Diri Jadi Ketum PDIP
A A A
SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berambisi untuk menjadi Ketua Umum PDIP. Menurutnya lebih baik presiden konsenterasi memikirkan rakyat.

Pria yang juga Ketu DPC PDIP Kota Solo tersebut, mengatakan Jokowi tidak pantas untuk menjadi ketua umum partai politik. Pasalnya, Jokowi merupakan kepala negara yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk bangsa dan negara.

Pihaknya juga meminta kepada Jokowi untuk tidak terpancing dengan hasil survei yang digelar oleh The Cyrus Network beberapa waktu lalu. Dalam survei itu Jokowi menempati urutan pertama dalam bursa calon ketua umum PDIP dengan memperoleh dukungan dari responden sebanyak 26,1%.

Pada posisi kedua Puan Maharani mendapatkan dukungan sebanyak 18,6%. Dalam survei itu Megawati justru berada pada posisi ketiga dengan suara 16,7%.

“Siapapun boleh melakuakn survei, namun kami berharap agar Jokowi tidak terpancing dan tetap memegang teguh komitmennya,” ucap Rudy kepada wartawan di Solo, Selasa (16/12/2014).

Selain melarang Jokowi untuk masuk dalam jajaran ketua umum, pihaknya juga meminta Puan maharani untuk melakukan hal serupa. Pasalnya, tugas yang diemban oleh cucu Bung Karno itu sangatlah berat yakni menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Menurut Rudy, yang paling berpeluang untuk mengisi posisi ketua umum adalah Megawati Sukarno Putri. Pasalnya, putri Bung Karno itu tidak memiliki jabatan dalam pemerintahan. Sehingga, bisa lebih berkonsentrasi dalam memikirkan partai.

Selain itu, peluang Megawati untuk memimpin kembali PDIP juga diperkuat dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dilakukan di Semarang beberapa waktu lalu.

Hasil rapat itu kembali memutuskan Megawati untuk kembali dicalonkan sebagai ketua umum. Sedangkan penetapannya akan dilakukan pada saat Kongres yang berlangsung April 2015 mendatang.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5312 seconds (0.1#10.140)