Kementerian Pariwisata Sebaiknya Terpisah

JAKARTA - Indonesia memiliki banyak objek pariwisata dari wilayah sabang hingga merauke. Mulai yang terkenal hingga berpotensi menjad objek pariwisata.

Maka itu, Kementerian Pariwisata sebaiknya jangan digabung dengan Kementerian Ekonomi Kreatif. Alasannya, masing-masing (pariwisata dan ekonomi kreatif) harus dikelola secara spesifik dan berkesinambungan.

Pariwisata lebih banyak pada objek kebendaan sedangkan ekonomi kreatif ada pada Sumber Daya Manusia (SDM).

"Sebagai contoh di Jakarta saja ada banyak objek pariwisata, belum lagi di daerah-daerah lain," ujar praktisi hukum, Noviar Irianto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/11/2014).

Dia mengingatkan, dalam menjaga objek pariwisata yang sudah ada diperlukan perhatian khusus pemerintah agar diminati para wisatawan. Lanjutnya, pemerintah juga wajib mengoptimalkan beberapa objek lain dipelosok Indonesia agar dapat dijadikan sebagai objek pariwisata.

"Karenanya menurut saya sudah tepat Pemerintahan Jokowi memfokuskan pariwisata dalam satu kementerian," jelasnya.