Kisah Arya Damar Taklukkan Pasukan Bali, Terpesona Kecantikan Istri Raja Majapahit

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 05:00 WIB
loading...
Kisah Arya Damar Taklukkan Pasukan Bali, Terpesona Kecantikan Istri Raja Majapahit
Ilustrasi Arda Damar.
A A A
Arya Damar atau Ario Damar merupakan pemimpin legendaris yang berkuasa di Palembang pertengahan abad XV. Pria yang juga dikenal dengan Ario Abdilah atau Damarwulan ini berasal dari Jawa Timur. Dia juga mempunyai nama Tionghoa, Swan Liong yang artinya naga berlian. Ibunya adalah seorang wanita peranakan Tionghoa.

Nama Arya Damar ditemukan dalam Kidung Pamacangah dan Usana Bali sebagai penguasa bawahan di Palembang yang membantu Majapahit menaklukkan Bali pada 1343. Arya Damar memimpin 15.000 prajurit menyerang Bali dari arah utara. Sementara Gajah Mada menyerang dari selatan dengan prajurit yang sama.

Awalnya, Arya Damar adalah kepala pabrik mesiu atau orang yang dipercaya mengurusi kebutuhan mesiu untuk militer Kerajaan Majapahit. Terutama sebagai bahan peledak meriam yang saat itu pabriknya didirikan di Semarang.

Baca juga: Kisah Kehancuran Kerajaan Mataram Kuno oleh Letusan Gunung Merapi

Kepintarannya di bidang mesiu dan persenjataan modern di zamannya membuat Arya Damar naik menjadi pejabat dengan dipindahkan oleh Ratu Kerajaan Majapahit ke Palembang. Dia di Bumi Sriwijaya diangkat menjadi seorang Adipati.

Dipilihnya Arya Damar sebagai Adipati Palembang tentu mempunyai alasan tersendiri. Sebab waktu itu Palembang merupakan salah satu pangkalan barat angkatan laut Majapahit di luar Jawa. Sehingga memerlukan pimpinan yang paham betul soal senjata, terutamanya meriam dan mesiunya. Kekuatan itu yang melambungkan namanya.

Siasat Arya Damar ini berhasil menaklukkan Desa Ularan di pantai utara Bali. Sang penguasa Ularan, Ki Pasung Grigis menyerah setelah berperang selama dua hari. Kendati memenangkan pertempuran, namun Arya Damar harus merelakan banyak pasukannya gugur di medan tempur. Amarah Arda Damar memuncak melihat prajuritnya banyak berguguran. Ki pasung Grigis pun dibunuh oleh Arya Damar.

Kemenanganya itu oleh Arya Damar dilaporkan ke Majapahit. Pemerintah pusat dipimpin Tribhuwana Tunggadewi marah atas kelancangannya, yaitu membunuh musuh yang sudah menyerah. Arya Damar pun dikirim kembali ke medan perang untuk menebus kesalahannya.

Arya Damar tiba di Bali bergabung dengan Gajah Mada yang bersiap menyerang Tawing. Di sini, sempat terjadi kesalahpahaman. Arya Damar menyerbu lebih dulu sebelum datangnya perintah. Namun keduanya akhirnya berdamai sehingga pertahanan terakhir Bali pun dapat dihancurkan.

Seluruh Pulau Bali akhirnya jatuh ke dalam kekuasaan Majapahit setelah pertempuran panjang selama tujuh bulan. Pemerintahan Bali kemudian dipegang oleh adik-adik Arya Damar, yaitu Arya Kenceng, Arya Kutawandira, Arya Sentong, dan Arya Belog. Sementara itu, Arya Damar sendiri kembali ke daerah kekuasaannya di Palembang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.8267 seconds (0.1#10.140)