Deklarasi Akbar Yahya Caketum Demokrat Terlalu Dipaksakan

Sabtu, 08 November 2014 - 07:31 WIB
Deklarasi Akbar Yahya Caketum Demokrat Terlalu Dipaksakan
Deklarasi Akbar Yahya Caketum Demokrat Terlalu Dipaksakan
A A A
JAKARTA - Ketua Pembinaan Anggota & Organisasi DPP Partai Demokrat Akbar Yahya mendeklarasikan diri untuk maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Demokrat di Hotel Sultan Jakarta, terkait Kongres Partai Demokrat tahun 2015.

Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat Boyke Novrizon mengkritik, langkah Akbar Yahya yang maju untuk deklarasi Ketum Demokrat tersebut. Menurutnya, Akbar terlalu tergesa-gesa mengumumkan dirinya.

“Saya sangat mengenal sekali sosok saudara Akbar Yahya. Salah satu kader terbaik, setia dan militan yang dimiliki Partai Demokrat saat ini," kata Boyke Novrizon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat 7 November 2014.

"Saya menilai langkah politik saudara Akbar Yahya saat ini tentunya terlalu tergesa-gesa dan terkesan sangat dipaksakan sekali dengan pencalonan dirinya sebagai Ketum Partai Demokrat ke depan,” imbuhnya.

Boyke menilai, Akbar Yahya menjadi korban politik dari permainan tokoh politik tingkat atas Partai Demokrat, yang sebenarnya sangat menginginkan sekali berada pada posisi puncak kepemimpinan Partai Demokrat di Kongres Partai Demokrat tahun 2015 mendatang.

“Saya melihat dan memperhatikan bahwa selain Vence Rumangkang, sebenarnya ada lagi Tokoh intelektual politik utama di balik itu semua, yang mendorong dan mengumpan saudara Akbar Yahya untuk berani bersikap politik dalam pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,” tegasnya.

Boyke berpesan kepada seluruh kader Partai Demokrat, bahwa Kongres Partai Demokrat masih lama, karena itu jangan tergesa-gesa mengambil sikap politik dan jangan juga membuat jurang dan mengorbankan kader terbai Demokrat seperti Akbar Yahya didorong masuk dalam suasana konflik.

Sebaiknya, seluruh kader Partai Demokrat menghormati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rakyat Indonesia serta dunia mengetahui bahwa SBY adalah seorang sosok tokoh bangsa dan tokoh politik nasional.

“Ini karena dibuktikan bagaimana sosok seorang SBY memimpin Indonesia selama 10 tahun pada saat beliau menjadi Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9735 seconds (0.1#10.140)