Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
PM Malaysia: Saya Percaya Hubungan Malaysia-Indonesia Makin Baik
PM Malaysia: Saya Percaya Hubungan Malaysia-Indonesia Makin Baik
A
A
A
JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Malaysia Nazib Rajak menghadiri pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2014-2019.
Razak yang ditemui wartawan usai pelantikan Jokowi-JK memiliki keyakinan dan harapan hubungan Indonesia dengan Malaysia akan semakin baik ke depan.
"Saya yakin, percaya, kita dapat terus memajukan harapan dan memantapkan hubungan Malaysia dengan Indonesia," kata Nazib di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).
Dirinya menilai, Jokowi-JK paham pentingnya hubungan antara Indonesia dengan Malaysia, sehingga kerja sama kedua negara dapat terus terjalin.
"Mereka berdua ini amat memahami akan betapa pentingnya hubungan Malaysia-Indonesia dan saya percaya kita terus bekerja sama bagi Indonesia dan Malaysia," pungkasnya.
Selain PM Malaysia, Nazib Rajak, pelantikan Jokowi-JK juga dihadiri Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, serta beberapa petinggi negara lainnya.
Razak yang ditemui wartawan usai pelantikan Jokowi-JK memiliki keyakinan dan harapan hubungan Indonesia dengan Malaysia akan semakin baik ke depan.
"Saya yakin, percaya, kita dapat terus memajukan harapan dan memantapkan hubungan Malaysia dengan Indonesia," kata Nazib di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).
Dirinya menilai, Jokowi-JK paham pentingnya hubungan antara Indonesia dengan Malaysia, sehingga kerja sama kedua negara dapat terus terjalin.
"Mereka berdua ini amat memahami akan betapa pentingnya hubungan Malaysia-Indonesia dan saya percaya kita terus bekerja sama bagi Indonesia dan Malaysia," pungkasnya.
Selain PM Malaysia, Nazib Rajak, pelantikan Jokowi-JK juga dihadiri Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, serta beberapa petinggi negara lainnya.
(kri)
Explore More