Pengertian Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi

Senin, 10 Oktober 2022 - 12:18 WIB
loading...
Pengertian Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi
Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, dan Presiden BJ Habibie. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Indonesia mengalami tiga fase sistem pemerintahan setelah resmi merdeka pada 17 Agustus 1945. Dimulai dari Orde Lama, Orde Baru , dan saat ini era Reformasi .

Perubahan sistem politik di Indonesia yang ditandai dengan tiga era tersebut, merupakan bagian dari proses sebuah negara baru dalam mencari bentuk ideal pemerintahannya. Sistem demokrasi yang dianut terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Lalu apa sebenernya pengertian Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi? Berikut ini penjelasan singkatnya yang dirangkum SINDOnews dari berbagai sumber:

1. Orde Lama
Orde Lama berlangsung selama sekitar 22 tahun (1945-1966) di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Di era ini terjadi beberapa kali sistem pemerintahan. Mulai dari presidental, parlementer, demokrasi liberal, hingga demokrasi terpimpin.

Orde Lama adalah era di mana Indonesia baru merdeka, sehingga pemerintahan belum begitu stabil. Pemerintah bersama rakyat masih disibukkan dengan usaha mempertahankan kemerdekaan yang hendak kembali direbut penjajah Belanda.

Selain ancaman dari luar, Indonesia yang masih berusia belia juga mendapatkan gangguan dari dalam. Gangguan ini berkaitan dengan perbedaan ideologi yang ingin diterapkan di Indonesia.

Setidaknya terjadi beberapa kali pemberontakan di era Orde Lama. Yakni pemberontakan PKI pimpinan Muso di Madiun pada 1948, pemberontakan Negara Islam Indonesia (NII) pimpinan Kartosuwiryo pada Agustus 1949, dan pemberontakan PKI pimpinan DN Aidit pada 30 September 1965.

Gangguan keamanan serta dinamika politik yang tinggi membuat pemerintahan Orde Lama tidak banyak membangun. Salah satu tinggalan Orde Lama ikonik adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta yang digunakan untuk Asian Games IV dan Ganefo (Games of The News Emerging Forces).

Selain itu, Orde Lama juga membangun Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Bendungan Jatiluhur dan Pabrik Baja Krakatau Steel. Namun, pembangunan Bendungan Jatiluhur dan Pabrik Krakatau Steel baru selesai di era Orde Baru.

Pada 1960, pemerintahan Presiden Soekarno merencanakan Pembangunan Nasional Semesta Berencana Delapan Tahun. Namun rencana tersebut tidak berjalan dengan lancar dikarenakan negara Indonesia sedang bersiap untuk perang melawan Belanda yang bertujuan merebut kembali Irian Barat. Selain itu, terjadinya iklim politik yang tidak kondusif juga menjadi salah satu penyebabnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1481 seconds (0.1#10.140)