37 Penyandang Disabilitas Lulus SBMPTN

Rabu, 16 Juli 2014 - 22:20 WIB
37 Penyandang Disabilitas Lulus SBMPTN
37 Penyandang Disabilitas Lulus SBMPTN
A A A
JAKARTA - Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014 telah resmi diumumkah hari ini. Dari 104.862 peserta yang lulus seleksi, 37 orang di antaranya penyandang disabilitas atau difabel.

Dari 37 peserta lolos SBMPTN, perguruan tinggi negeri di DKI Jakarta hanya menerima satu orang mahasiswa difabel. Mahasiswa tersebut diterima di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan ilmu kesejahteraan sosial. Sementara 36 lainnya tersebar di perguruan tinggi seluruh Indonesia.

Ketua Umum Panitia Nasional SBMPTN Ganjar Kurnia mengatakan, sedikitnya kampus di Jakarta yang menerima calon mahasiswa difabel karena beberapa faktor.

Di antaranya ketersediaan tenaga pengajar dan sarana prasarana kampus untuk menunjang perkuliahan mereka.

"Pada tahun ini, kami tetap membuka kesempatan bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kami beri kesempatan yang sama," ujar Ganjar dalam konferensi pers hasil SBMPTN 2014 di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014).

Meski demikian, Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini mengaku ada beberapa universitas yang juga menyelaraskan dengan beberapa faktor penunjang perkuliahan. Seperti tersedianya tenaga pengajar serta sarana dan prasana untuk mahasiswa dengan kebutuhan khusus di kampus tersebut. "Mereka butuh pelayanan khusus," ujar dia.

Dari jumlah pendaftar SBMPTN 2014, Ganjar menyebutkan, sebanyak 36 dari 242 calon mahasiswa difabel diterima pada berbagai macam program studi kelompok sosial humaniora (soshum) dan sains dan teknologi (Saintek) yang tersebar di 26 perguruan tinggi negeri di Indonesia.

"Ada 242 orang yang mendaftar tahun ini di seluruh wilayah dari data yang kita terima. Mereka mengambil jurusan prodi soshum dan saintek yang tersebar di 26 perguruan tinggi negeri (PTN). Salah satu yang di DKI Jakarta itu ada di UIN Syarif Hidayatullah," paparnya.

Dia menambahkan, kuota terbanyak bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus dibuka oleh Universitas Brawijaya (UB) Malang.

"Universitas tersebut memang membuka kesempatan lebih banyak kepada para difabel untuk mengenyam pendidikan tinggi. Mungkin karena sarana dan fasilitas kuliah juga ada. Alasan khususnya saya kurang tahu," tuntas Ganjar.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6982 seconds (0.1#10.140)