Survei: Publik lirik capres ketimbang program Parpol

Minggu, 19 Januari 2014 - 11:20 WIB
Survei: Publik lirik capres ketimbang program Parpol
Survei: Publik lirik capres ketimbang program Parpol
A A A
Sindonews.com - Tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu 2014 mendatang bisa diuji bukan saja saat menggunakan hak pilihnya (mencoblos), tetapi juga diuji soal pengawasan terhadap program dari partai politik.

Menurut temuan Survey and Polling Indonesia (SPIN), publik cenderung memilih figur calon presiden (Capres) ketimbang visi misi dan program yang ditawarkan partai politik.

"Popularitas figur masih lebih dilihat ketimbang kompetensinya (partai politik)," kata Direktur SPIN, Danny Indrianto, saat rilis survei bertema 'Program Partai politik dan kompetensi calon presiden 2014' di Grand Menteng, Matraman, Jakarta, Minggu (19/1/2014).

Danny berpendapat survei di lembaganya untuk mengukur sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam menilai program parpol yang terpisah dari figur capres yang sudah dipasang.

SPIN, kata dia, tengah melakukan survei sekira 30 hari yang dimulai sejak tanggal 15 Desember 2013 sampai 10 Januari 2014, yang dilakukan di 33 provinsi Indonesia.

Adapun metode pertanyaan dengan menghadirkan 12 parpol peserta pemilu 2014 kepada responden, sekaligus menyandingkan dengan tokoh sentral partai dalam hal itu ketua umum partai politik.

"Popularisi dari survei ini adalah seluruh calon pemilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah," tuturnya.

Sementara jumlah responden yang menjadi sampel dalam survei sebanyak 1070 dengan menggunakan metode penelitian melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling).

SPIN mengklaim tingkat akurasi dalam surveinya mendekati tingkat kepercayaan (level of confidence)sebesar 95 persen. Dengan kemungkinan salah (margin of error) kurang lebih 3 persen.

SPIN pada surveinya tengah menetapkan responden antara laki-laki dan perempuan secara berimbang, yakni masing-masing 50 persen.

Selain itu, SPIN mengaku melakukan teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara dan teknik pedoman kuesioner.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5431 seconds (0.1#10.140)