Indonesia Kelilit Utang Rp7.000 Triliun, Ma’ruf Amin: Tidak Merusak Kedaulatan Negara

Kamis, 30 Juni 2022 - 19:34 WIB
loading...
Indonesia Kelilit Utang Rp7.000 Triliun, Ma’ruf Amin: Tidak Merusak Kedaulatan Negara
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan utang Indonesia sudah diperhitungkan dan tidak merusak kedaulatan negara. Foto/Dok
A A A
NUSA TENGGARA BARAT - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan, utang Indonesia sudah diperhitungkan dan tidak merusak kedaulatan negara. Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebutkan, utang Indonesia Rp7.040 triliun triliun masih terbilang kecil.

“Tentu saja sudah kita perhitungkan tidak merusak kedaulatan negara, itu sudah pasti. Karena itu sudah diperhitungkan dan pemerintah dengan perhitungan mampu membayar kembali utang itu dengan baik sesuai dengan rencana,” kata Wapres Ma’ruf Amin di sela kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/6/2022).



Bahkan, kata Wapres, tidak ada negara di dunia yang tidak berutang. Bahkan Amerika, yang menjadi salah satu negara kuat juga mempunyai utang. “Saya kira di dunia ini tidak ada negara yang tidak berutang, Amerika sendiri yang kuat juga ada utangnya,” katanya.

“Seperti yang sudah kita lakukan selama ini, selama ini juga begitu, kita berutang, kemudian kita bayar, kemudian lunas, kemudian hutang lagi,” tegas Wapres.

“Negara mana yang tidak (berutang), Amerika saja berutang, China sendiri juga berutang kepada negara di Timur Tengah,” tambahnya.



Wapres pun mengungkapkan, bahwa dalam hubungan antar negara memberi bantuan utang adalah wajar. “Jadi memang di dalam hubungan kita antar negara ada saling membantu dalam bentuk tidak gratis, tidak cuma-cuma. Pasti ada saling memberi hutang, memberi bantuan,” jelasnya.

“Kalau kita sudah mampu juga akan memberi orang lain dalam bentuk utang, cuma bentuknya jangan memberatkan. Indonesia sudah memperhitungkan itu tidak akan memberatkan Indonesia,” papar Wapres.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)