Fahri Hamzah: Tiket Pilpres 2024 Sudah Ada di Tangan Para Oligarki

Selasa, 26 April 2022 - 18:19 WIB
loading...
Fahri Hamzah: Tiket Pilpres 2024 Sudah Ada di Tangan Para Oligarki
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan bahwa tiket capres di Pilpres 2024 sudah ada di tangan para oligarki. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan bahwa tiket calon presiden (capres) di Pilpres 2024 sudah ada di tangan para oligarki. Padahal, tiket capres itu seharusnya diambil dari perolehan suara pemilu terbaru yakni 2024 melalui perolehan suara partai politik.

"Kita harus bereskan tiket palsu atau tiket kedaluwarsa itu, setelah itu baru masalah electoral threshold pada pemilu terbaru di 2024 itu," ujar Fahri melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/4/2022).

Menurutnya, threshold atau ambang batas dari hasil Pileg 2024 bakal menjadi tiket baru. Pasalnya, electoral threshold itu syarat kemenangan, bukan syarat maju menjadi capres.





"Di seluruh dunia itu tidak ada threshold dijadikan syarat maju menjadi capres, tapi syarat kemenangan. Kalau syarat maju seperti di Amerika melalui konvensi dari tingkat bawah sampai tingkat tertinggi," kata mantan wakil ketua DPR ini.

Akan tetapi, kata dia, berbeda dengan Indonesia. Sebuah partai di Indonesia tanpa syarat bisa mencalonkan pada putaran pertama. Dengan demikian tidak ada calon dari independen, semua capres menggunakan kendaraan partai politik.

"Akan menjadi rumit (calon independen), pakaikan partai politik. Karena partai politik juga ingin memenangi sebagai bentuk keterpilihan dari masyarakat," ungkap politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Sehingga, Fahri menambahkan, semua bisa maju melalui partai politik hasil pemilu terbaru di 2024. Tiket terbaru itu yang membuat semua pihak yang diunggulkan bisa diusung oleh partai politik untuk maju menjadi capres 2024.

"Ini membuat Kang Emil (Ridwan Kamil, red) bisa maju, Khofifah maju, Pak Edi dari Sumut bisa maju, (wakil) dari Lombok bisa maju, dan ketua umum saya, Pak Anis Matta juga bisa maju. Ini yang muda-muda kasihan, mereka tidak punya tiket. Makanya tarung dulu di putaran pertama, boleh jadi ada ide terbaik. Nah nanti di putaran kedua terpilih jadi dua orang, ini saripatinya," jelasnya.

Dirinya tidak mengkhawatirkan banyaknya bakal capres dari partai politik yang terverifikasi hanya beralasan kandidat. "Jadi santai saja, itu ada caranya kok," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)