Fadli Zon Ungkap Kisah Pengibar Merah Putih di Puncak Everest

Senin, 15 April 2019 - 14:44 WIB
Fadli Zon Ungkap Kisah Pengibar Merah Putih di Puncak Everest
Fadli Zon Ungkap Kisah Pengibar Merah Putih di Puncak Everest
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali meluncurkan buku berjudul "Asmujiono: Pengibar Merah Putih" di Puncak Everest. Buku yang diterbitkan oleh Fadli Zon Library itu memuat kisah tentang sosok Asmujiono.

Asmujiono, seorang prajurit kelahiran Malang, Tumpang berhasil mencapai puncak Everest dengan kondisi lemah, lapar, dan haus menghadapi udara dingin Everest minus 50 derajat celcius.Dengan menyerukan takbir dan menyanyikan lagu Padamu Negeri, pada 26 April 1997 berhasil menancapkan bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di Puncak Himalaya. Keberhasilan 22 tahun lalu tersebut langsung menggemparkan dunia pendakian Internasional.
“Keberhasilan Asmujiono bersama Tim Merah Putih telah menorehkan prestasi bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk Kawasan Asia Tenggara, Tim Indonesia tercatat sebagai tim pertama yang berhasil mencapai puncak Everest," ungkap Fadli di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu 14 April 2019.

Diskusi yang dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan akademisi, komunitas pendaki, media, dan masyarakat Kabupaten Bogor berjalan dengan hangat.

Asmujiono menceritakan kisahnya saat detik-detik mencapai puncak Everest. Menghadirkan Narasumber di antaranya Dr Fadli Zon, Asmujiono, Medion, Ripto (Mapala UI), Rudi dan didampingi oleh Nissa Rengganis sebagai moderator.

“Ekspedisi Mount Everest yang diprakarsai Danjen Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto adalah misi kebangsaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia,” kata Asmujiono.

Tim Indonesia bahkan mendahului Malaysia yang sejak lama sudah berada di Nepal untuk melakukan pendakian. Malaysia menyusul di 23 Mei 1997 saat Tim Jiran itu telah mempersiapkan diri selama dua tahun.

"Jauh lebih lama dibandingkan dengan Tim Indonesia yang hanya mempersiapkan enam bulan” kata Asmujiono.

Asmujiono adalah salah seorang anggota Kopassus yang terpilih dari rangkaian seleksi ketat Tim Nasional Ekspedisi Everest Indonesia. Untuk masuk menjadi Tim Nasional Ekspedisi Everest bukan hal mudah.

Mulai dari proses latihan fisik yang berat hingga kesiapan mental yang kuat. Selain itu, mereka juga harus cepat beradaptasi dengan perbedaan cuaca dan iklim dari iklim tropis ke iklim dingin.

Ekspedisi Tim Everest adalah gagasan dari Prabowo Subianto. Prabowo menyeleksi kandidat-kandidat terbaik yang bisa mendukung Tim Nasional Ekspedisi Everest.

Dia juga mengumpulkan beberapa juniornya di Kopassus dan teman-teman yang tergabung dalam pecinta alam kampus seperti Mapala UI, Wanadri, Rakata, dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

Dalam penutup diskusinya, Fadli Zon menegaskan keberhasilan Asmujiono bersama Tim Merah Putih telah menorehkan prestasi bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk kawasan Asia Tenggara, Tim Indonesia tercatat sebagai tim pertama yang berhasil mencapai puncak Everest.

Menurut dia, buku ini setidaknya akan mengingatkan kembali bagaimana perjuangan anak bangsa untuk mengharumkan Indonesia. Proses penulisan buku ini, yaitu dengan melakukan wawancara kepada Asmujiono, serta menggunakan sumber sekunder dari berbagai literatur baik berupa berita, buku dan film.

"Diterbitkannya buku biografi ini menjadi penting bagi masyarakat Indonesia khususnya para pendaki sipil dan militer. Buku ini melihat perjuangan seorang prajurit dalam menjalankan tugas dan memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia,” ungkap Fadli Zon.

Fadli melihat Asmujiono adalah sosok inspiratif. Dia anak yatim piatu dan kehidupannya sangat sederhana tapi mampu jadi orang pertama Indonesia bahkan Asia Tenggara yang mencapai Everest."Perjalanan hidupnya keras dan sangat berliku. Tekad, semangat dan daya juang mencapai cita-cita telah menjadi pendorong keberhasilan Asmujiono," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0515 seconds (0.1#10.140)