Badai Matahari Dahsyat Lumpuhkan Transmisi Radio di Seluruh Amerika Utara

Rabu, 09 Agustus 2023 - 20:11 WIB
loading...
Badai Matahari Dahsyat Lumpuhkan Transmisi Radio di Seluruh Amerika Utara
Badai matahari dahsyat menghantam seluruh Amerika Utara yang menyebabkan sinyal radio dan navigasi lumpuh pada 7 Agustus 2023. Foto/Live Science/NASA
A A A
JAKARTA - Badai matahari dahsyat menghantam seluruh Amerika Utara yang menyebabkan sinyal radio dan navigasi lumpuh pada 7 Agustus 2023. Badai matahari ini diklasifikasikan sebagai X1.5 atau kategori paling kuat dan ini merupakan kejadian ke-20 yang menghantam Bumi.

Badai matahari adalah kilatan radiasi energik yang meledak dari daerah dingin dan padat secara magnetis di permukaan matahari yang dikenal sebagai bintik matahari. Badai matahari meluncur dengan kecepatan cahaya, foton dari suar ini tiba di Bumi dalam delapan menit.

Saat radiasi dari suar berinteraksi dengan partikel di ionosfer Bumi, wilayah atmosfer pada ketinggian antara 80 dan 650 kilometer, menambah kekuatan badai matahari. Hantaman badai matahari ini kemudian melumpuhkan sinyal radio dan satelit.



Menurut fisikawan matahari Keith Strong, badai matahari yang menyebabkan sinyal radio dan satelit lumpuh ini termasuk kategori kuat. Badai matahari ini sudah terdeteksi dua hari sebelumnya ketika kelompok bintik matahari melepaskan suar.

Dua suar meledak dari kelompok bintik matahari terbesar dan paling aktif di piringan matahari. Selain dua suar yang kuat ini, matahari juga melepaskan beberapa suar kelas sedang dalam beberapa hari terakhir, tiga di antaranya terjadi dalam 24 jam terakhir.

“X1.5 Flare menyebabkan peristiwa pemadaman radio di sebagian besar AS, Kanada dan Samudra Pasifik. Frekuensi di bawah 5 Mhz paling terpengaruh dan sinyal navigasi menurun,” kata Strong dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (9/8/2023).



Dalam kasus yang paling parah, badai geomagnetik dapat melumpuhkan jaringan listrik dan telekomunikasi. Badai matahari juga menghasilkan tampilan aurora yang indah, selain menyebabkan masalah bagi satelit karena membuat atmosfer bumi membengkak.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5207 seconds (0.1#10.140)