Moch Sidik, Ayah Menlu yang Selalu Naik Angkutan Umum

Kamis, 27 Oktober 2016 - 21:53 WIB
Moch Sidik, Ayah Menlu yang Selalu Naik Angkutan Umum
Moch Sidik, Ayah Menlu yang Selalu Naik Angkutan Umum
A A A
SUASANA duka menyelimuti rumah bercat putih di Jalan Borobudur Utara XX Nomor 8 RT5/4 Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Jawa Tengah.

Di dalam rumah sederhana itu, terbaring jenazah Mochamad Sidik, ayah dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno LP Marsudi.

Sejak pagi hari, rumah duka selalu dikunjungi oleh pelayat. Baik masyarakat biasa hingga pejabat hilir mudik datang ke rumah duka.

Beberapa pejabat penting juga hadir untuk berbela sungkawa, seperti Menteri Sekertaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Jaswandi, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Dandim 0733/BS serta pejabat penting lainnya. (Baca juga: Ayah Menlu Retno Marsudi Meninggal)

Tak hanya itu, ucapan belasungkawa melalui karangan bunga juga diberikan banyak pejabat dan tokoh, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Duka mendalam dirasakan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi. Retno yang tiba di rumah duka sekitar pukul 13.00 WIB terus terisak sambil menyalami pelayat.

“Bapak meninggal pukul 06.30 WIB di RSUP Dr Kariadi Semrang. Bapak meninggal karena memang sudah tua, saat ini usianya 82 tahun,” kata adik kedua Retno Marsudi, Tri Leksono, Kamis (27/10/2016).

Menurut Leksono, ayahnya tidak mengeluh sakit apapun sebelum meninggal. Dia mengungkapkan, belum lama ini, ayahnya mengidap penyakit gula. “Tapi tidak mengeluh sakit, memang sudah takdirnya harus meninggalkan kami saat ini,” katanya.

Di mata anak-anaknya, Sidik merupakan sosok menyenangkan. Dia selalu bekerja keras membesarkan dan mendidik putra-putrinya. Dalam mendidik, kata dia, ayahnya lebih seperti menjadi seorang teman. Ayahnya juga sangat penyabar dalam mendidik putra-putrinya.

“Bapak itu seperti teman. Jadi dalam mendidik, kami tidak pernah marah. Dia sosok yang penyabar dan sangat tabah. Tentu kami sangat kehilangan sosok bapak,” tuturnya.

Almarhum meninggalkan istri, Retno Werdiningsih dengan lima orang anak. Anak sulungnya adalah Menlu Retno LP Marsudi, kemudian Legowo Priantoro, Tri Leksono, Retno Prabandari dan Retno Dianasari. Selain kelima anaknya, almarhum juga meninggalkan 10 cucu.

“Kami sekeluarga merasa sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kami juga mohon maaf apabila Bapak ada salah selama hidupnya. Semoga Allah menerima Bapak di sisi-Nya,” kata suami Retno LP Marsudi, Agus Marsudi.

Usai disalati, jenazah dibawa ke Taman Pemakaman Umum Bergota 2. Selain kerabat, ratusan tetangga serta para pejabat mengiringi proses pemakaman itu.

Di mata tetangga, sosok Moch Sidik merupakan sosok baik dan ramah. Meski salah satu anaknya sukses menjadi seorang menteri, namun dalam kehidupannya Sidik tetap sederhana.

“Almarhum sangat sederhana, meski Bu Retno jadi menteri, namun ia tetap sederhana. Terbukti rumahnya juga sederhana dan tidak punya kendaraan. Kalau pergi kemana-mana selalu naik angkutan umum,” kata Sumadi, tetangga almarhum.

Bahkan saking sederhananya, ada cerita menarik saat Retno Marsudi diangkat menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo. Ketika itu ada petugas yang datang ke rumah almarhum untuk mengirimkan karangan bunga atas pelantikan Retno sebagai menteri.

“Saat datang itu, petugas karangan bunga tanya kepada saya (alamat) rumah Bu Retno. Saya tunjukkan rumahnya. Dia melihat lama dan seolah tidak percaya bahwa itu rumah Bu Retno dan kembali bertanya hingga tiga kali. Setelah saya ajak masuk dan kenalkan dengan almarhum, baru dia percaya,” tuturnya.

Selain sederhana, Sidik juga merupakan sosok baik dan ramah serta aktif berorganisasi. Selama hidupnya, Sidik dipercaya sebagai takmir masjid yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.

“Almarhum juga sosok sesepuh yang selalu kami mintai nasihat. Sebagai tetangga dan khususnya warga merasa kehilangan dengan kepergian almarhum,” tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4539 seconds (0.1#10.140)