Menko PMK: Pemuda & Mahasiswa Bagian Penting Gerakan Revolusi Mental

Selasa, 27 September 2016 - 22:50 WIB
Menko PMK: Pemuda & Mahasiswa Bagian Penting Gerakan Revolusi Mental
Menko PMK: Pemuda & Mahasiswa Bagian Penting Gerakan Revolusi Mental
A A A
MALANG - Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan perguruan tinggi dapat menjalankan Revolusi Mental dengan mewujudkan kampus yang bebas dari korupsi, narkoba, radikalisme dan plagiarisme.

“Revolusi Mental adalah bagian dari proses untuk membentuk karakter bangsa, agar bangsa kita dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yang berdasarkan Pancasila,” ungkap Menko PMK Puan Maharani saat memberikan kuliah umum di U‎niversitas Brawijaya (Unbraw) Malang, Selasa (27/9/2016).

Kuliah umum Menko PMK yang bertajuk “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental.” ini dihadiri ribuan mahasiswa Unbraw Malang. Puan menuturkan, di tengah krisis yang mendera mental-kultural bangsa berupa korupsi, SARA, individualisme, isu kesenjangan, krisis sosial lainnya seperti hilangnya karakter, dan lunturnya nilai gotong royong, maka revolusi mental dinilai sangat perlu untuk dihidupkan kembali sebagai suatu terobosan menjawab segala krisis karakter bangsa tadi.

“Gerakan Nasional Revolusi Mental harus dimulai dari diri sendiri dan diawali dari hal-hal yang kecil dan ringan. Selanjutnya berkembang ke suatu yang besar dan menjadi gerakan sosial yang luas oleh segenap rakyat," jelas Puan Maharani.

Puan menerangkan, dibidang pendidikan tinggi, salah satu bentuk nilai revolusi mental adalah penyaluran beasiswa oleh pemerintah kepada mahasiswa kurang mampu yang berprestasi. Melalui program ini, maka akses kepada pendidikan tinggi semakin merata dan mengurangi ketimpangan.

Pemerintah ingin wujudkan bangsa dan negara yang berdaulat dalam bidang politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ketiganya sejalan dengan yang digelorakan oleh Bung Karno sebagai Trisakti, yang mencakup tiga ranah yakni, ranah mental-kultural, ranah material ekonomi dan ranah politik.

“Sebagaimana Bung Karno, saya pun yakin akan peran dan kemampuan pemuda dalam membawa bangsa ini pada perubahan kehidupan yang lebih baik. Pemuda yang akan mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Mahasiswa adalah bagian dari pemuda yang dimaksudkan oleh Bung Karno. Perguruan tinggi berperan membentuk dan mengasah karakter calon pemimpin bangsa tersebut”, tegas Puan.

Puan melanjutkan, peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dan strategis dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. Peran nyata perguruan tinggi dalam masyarakat adalah dengan melaksanakan program kuliah kerja nyata.

"Perguruan tinggi dapat menjalankan revolusi mental di antaranya dengan mewujudkan kampus yang bebas dari korupsi, narkoba, radikalisme, plagiarisme. Kampus yang memiliki karakter Pancasila, akan menanamkan karakter itu kepada para mahasiswa. Bila itu terwujud, perguruan tinggi akan melahirkan generasi penerus yang memiliki karakter yang dibutuhkan untuk membangun dan mensejahterakan bangsa.

Sebagai penutup kuliah umum, Menko PMK menyampaikan pula harapannya terhadap peran perguruan tinggi sebagai agen revolusi mental. “Jadilah agen perubahan pikiran, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan. Mari bersama mewujudkan Indonesia yang lebih baik, menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain," ujar Puan.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7862 seconds (0.1#10.140)