Soal Isu Barter Mary Jane, Fahri Hamzah: Filipina Pintar Dagang!

Jum'at, 09 September 2016 - 05:29 WIB
Soal Isu Barter Mary Jane, Fahri Hamzah: Filipina Pintar Dagang!
Soal Isu Barter Mary Jane, Fahri Hamzah: Filipina Pintar Dagang!
A A A
JAKARTA - Isu barter terpidana mati kasus narkoba Mary Jane Fiesta Veloso dengan kasus ratusan calon haji asal Indonesia yang berangkat menggunakan paspor Filipina mengemuka belakangan ini.

Isu itu muncul menyusul adanya permintaan Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar Pemerintah Indonesia mengampuni Mary Jane, warganya yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia. Duterte juga setuju tidak memidanakan 700 haji yang berangkat ke Tanah Suci menggunakan paspor Filipina.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai apabila isu barter kasus tersebut benar maka itu bisa jadi strategi Filipina. "Itu artinya Filipina lebih canggih dari kita, karena dia tahu kita punya masalah, dan begitu kita punya masalah dia langsung tangkap, dia barter, jadi dia pintar dagang," ujar Wakil Ketua DPR‎ Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 8 September 2016. (Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Ampuni Mary Jane)

Dia menyarankan Pemerintah Indonesia mempertimbangkan secara matang jika Pemerintah Filipina mengajak barter kasus. ‎"Karena ini adalah permohonan kepala negara lain, saya kira layak bagi Presiden Jokowi duduk dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte membahas masalah regional dan antarnegara secara lebih baik," ‎tutur Fahri.

Dia menyarankan Pemerintah Indonesia memikirkan apakah persoalan dokumen perjalanan palsu ratusan jamaah haji Indonesia setara dengan persoalan narkoba Mary Jane. (Baca juga: Jokowi Diyakini Tak Akan Barter Mary Jane)

Menurut dia, kasus pemalsuan dokumen perjalanan calon haji Indonesia tidak lepas dari keterlibatan oknum di Filipina. Tanpa bantuan oknum di Filipina, kata dia, tidak mungkin jamaah haji Indonesia memperoleh paspor negara itu.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte sepakat tidak bakal memidanakan 700-an jamaah haji Indonesia yang diketahui menggunakan paspor Filipina. Hal itu terungkap setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui Rodrigo Duterte di sela-sela pertemuan negara-negara G20 di China.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0995 seconds (0.1#10.140)