Menteri Rizal Ingin Soal Blok Masela Momentum Perbaiki Kelola SDA

Sabtu, 28 Mei 2016 - 16:23 WIB
Menteri Rizal Ingin Soal Blok Masela Momentum Perbaiki Kelola SDA
Menteri Rizal Ingin Soal Blok Masela Momentum Perbaiki Kelola SDA
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengatakan, Maluku harus memainkan peran dan memanfaatkan peluang yang akan mengikuti pengembangan Blok Masela.

Dia menegaskan, pengembangan Blok Masela harus menjadi motor pengembangan wilayah dan pembangunan industri nasional.

"Bukan hanya persoalan darat atau laut semata, tetapi menjadi momentum untuk mengubah paradigma mengelola SDA (Sumber Daya Alam) di Indonesia. Kita harus tinggalkan ekspor gas alam semata. Harus dibuatkan industri dan memberikan nilai tambah," kata Rizal Ramli di Universitas Pattimura Ambon, Sabtu (28/5/2016).

Rizal Ramli didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Zeth Sahuburua, Rektor Universitas Pattimura, Prof Dr Marthinus J Saptenno, Engelina Pattiasina (Direktur Acrhipelago Solidarity Foundation) dan Nono Sampono (Anggota DPD RI).

Menko Rizal Ramli mendapat sambutan hangat sejak tiba di Maluku pada Jumat 27 Mei 2016. Menko Rizal mendapat penyambutan secara adat ketika hendak memasuki Kota Ambon.

Selama memberikan kuliah umum. Ribuan orang yang memadati aula Unpatti tampak serius menyimak paparan Rizal Ramli mengenai Blok Masela. Bahkan, tepuk tangan silih berganti bergema dalam ruangan yang biasanya digunakan untuk acara wisuda.

“Ale rasa beta rasa. Apa yang Maluku rasakan, kami pun ikut merasakan. Maluku pahit, saya yang merasakan pahit. Maluku sedih, kami merasa bersedih. Maluku bahagia, kami bahagia,” tutur Rizal yang disambut gemuruh tepuk tangan.

Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli mengatakan, persoalan darat atau laut Blok Masela terlalu sederhana, karena yang sangat penting bagaimana sumber daya alam digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Dia mengatakan, dua hal yang membuat Indonesia tertinggal, karena mengekspor sumber daya alam tanpa memberikan nilai tambah. Justru, negara importir yang menikmati hasil besar karena membangun industri.

"Blok Masela harus diikuti dengan pembangunan industri, termasuk industri turunan. Keuntungan yang diperoleh berlipat ganda jika membangun industri, belum lagi dengan adanya dampak tidak langsung," ucap Menteri Rizal.

Rizal mengatakan, dengan pengelolaan yang tepat, Maluku akan menjadi daerah maju, karena Blok Masela akan melahirkan satu kota baru. Untuk itu, dia mengharapkan, agar Maluku mempesiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Engelina Pattiasina mengatakan, Maluku masih terpuruk dalam kemiskinan, sehingga membutuhkan terobosan besar dan berani, sehingga Maluku bisa mendapat manfaat yang besar.

“Rempah Maluku melahirkan kolonialisme, ikan melahirkan perbudakan, setidaknya kasus Benjina memperlihatkan gejala itu. Kami berharap, semoga Migas di Maluku tidak memunculkan neokolonial atau sejenisnya," tegasnya.

Menurut Engelina, Blok Masela harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk merealisasikan Nawacita dan mengembalikan roh Pasal 33 UUD 1945, sehingga benar-benar SDA digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

“Pemerintah pusat sendiri, pemprov sendiri, DPRD dan semua kalangan kalau sendiri-sendiri, kita tidak akan mampu untuk memanfaatkan keberadaan Blok Masela. Tapi dengan kerjasama dan kebersamaan, semua itu menjadi mungkin,” kata lulusan Universitas Bremen Jerman ini.

Wagub Zeth Sahuburua mengatakan, mewakili pemerintah dan masyarakat Maluku mengucapkan terima kasih atas kebijakan pengelolaan Blok Masela. Secara khusus, Zeth menyoroti alokasi anggaran yang berdasarkan daratan semata, padahal Maluku memiliki wilayah laut sebesar 90 persen lebih.

“Kami juga sejak lama memperjuangkan Maluku sebagai lumbung ikan, tetapi belum terealisasi sampai saat ini. Padahal, kami sudah memperjuangkan sejak 2012 lalu,” kata Wagub Zeth Suhuburua.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5382 seconds (0.1#10.140)