Ada Suap Amankan Kasus Setya Novanto? Ini Tanggapan MKD

JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tengah diterpa isu tak sedap. Jelang pelaksanaan sidang skandal PT Freeport yang menyeret nama Ketua DPR Setya Novanto, berhembus kabar tiap anggota MKD ditawari uang sebesar Rp20 miliar.

Uang tersebut disebut-sebut untuk mengamankan perkara Setya Novanto. Saat dikonfirmasi, Anggota MKD dari Fraksi Nasdem Akbar Faizal mengaku sudah mendengar kabar tersebut.

"Kemarin malam baru dapat berita, Syarifuddin Sudding yang bicara, kabarnya Junimart yang ditawari," kata Akbar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Menurut Akbar, isu suap tersebut membuat situasi di MKD tidak nyaman. Untuk meminimalisir kekisruhan di MKD, Akbar meminta Junimart mengungkap identitas oknum penyuap dan apa motifnya.

"Saya berusaha sama teman-teman menjaga kehormatan dewan dan hal-hal yang sangat menghina seperti itu," tegas Akbar.

Dikonfirmasi terpisah, Junimart membatah adanya isu aliran dana Rp20 miliar masuk ke kantong MKD. Politikus PDIP ini justru menanyakan siapa yang berani menyuap anggota MKD dan siapa anggota MKD yang menerima suap tersebut.

"Saya tidak pernah terima itu (uang Rp20 miliar). Siapa disogok? Yang disogok siapa? Biar tak laporin Polisi," tegas Junimart.

Junimart mengatakan, agar semua pihak waspada terhadap isu suap yang belakangan berhembus di tengah MKD akan menggelar persidangan kasus Setya Novanto. Menurut Junimart, isu suap biasa muncul di tengah kasus yang ramai diperbincangkan publik. MKD dituntut bekerja secara profesional.

"Saya kira itu hal biasa ya dan tidak perlu dipertanyakan, ini kan bagian dari tantangan dalam tugas MKD," kata Junimart.

PILIHAN:
Terjerat Kasus Etik, Henry Yosodiningrat Batal Jadi Anggota MKD

Polri Ungkap 50 Kasus Selama Tahapan Pilkada