Anggap Golkar Terancam, Akbar Tanjung Usul Munaslub

JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar, Akbar Tanjung menyarankan Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono bersepakat menggelar musyawarah luar biasa (munaslub).Langkah itu dinilai Akbar perlu diambil demi menyelesaikan konflik di antara keduanya.

Menurut dia, munaslub dapat dilaksanakan oleh organisasi partai politik yang eksistensinya terancam.

"Bagi suatu organisasi, munas adalah mekanisme pengambilan keputusan, ada aturannya. Dalam konteks Golkar yang kini dalam keadaan darurat, bukan menggelar munas, ada mekanisme munaslub asal ada dukungan dari DPD I dan DPD II," kata Akbar usai menerima kunjungan Poros Muda Golkar di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2015).

Akbar menilai kondisi Golkar saat ini tidak baik akibat konflik yang berlarut-larut. Kondisi tersebut, kata dia, mengancam agenda partai ke depan.

"Jika situasi konflik terus berlanjut saya bisa mengatakan partai dalam keadaan terancam. Alasannya, kita tengah menghadapi banyak agenda organisasi, dan agenda politik seperti pilkada 2015 dan bermuara di pileg dan pilpres di 2019," kata Akbar yang saat ini menjabat Ketua Majelis Partimbangan Partai Golkar kubu Ical.

Dia mengatakan Ical dan Agung harus menjalin komunikasi politik yang baik apabila ingin menggelar munaslub.

"Dari komunikasi itu akan diketahui perbedan-perbedaan antara dua pihak. Komunikasi harus dibangun dengan semangat penyelesaian konflik partai, bukan kepentingan lain," tutur mantan Ketua DPR itu. (Baca juga: Desakan agar Ical-Agung Laksono Akhiri Konflik Menguat)

Hadir dalam pertemuan di kediaman Akbar, sejumlah tokoh Poros Muda Golkar seperti Ahmad Doli Kurnia, Andi Sinulingga, TB Ace Hasan Sazili, dan Dave Laksono.


PILIHAN:

OC Kaligis Nilai Tuntutan Jaksa Penuh Kebencian

Pencatutan Nama Jokowi-JK Momentum Evaluasi PT Freeport