Kepala BP2MI Minta Jajarannya Tak Menyerah Meski Anggaran Terbatas

Senin, 27 Maret 2023 - 13:02 WIB
loading...
Kepala BP2MI Minta Jajarannya Tak Menyerah Meski Anggaran Terbatas
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani meminta jajarannya tidak menyerah memperjuangkan nasib pekerja migran Indonesia (PMI) meski anggaran terbatas. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Benny Rhamdani meminta jajarannya tidak menyerah memperjuangkan nasib pekerja migran Indonesia ( PMI ) meski anggaran terbatas. Benny mengaku meminta dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyukseskan program PMI.

Dia juga mengaku rela mengosongkan anggaran perjalanan dinas ke luar negeri yang dimilikinya selama tiga tahun untuk menyukseskan program PMI. "Di tengah keterbatasan (anggaran BP2MI, red), bagaimana enggak terbatas kita sampai ngemis CSR (BUMN), untuk program PMI. Doktrin saya di internal, jangan karena masalah anggaran kita nyerah," ujar Benny dalam pidatonya saat acara pelepasan 376 PMI Program G to G Korea Selatan dan Jerman Preliminary Education di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (27/3/2023).

Dia juga menekankan kepada jajaran BP2MI untuk memberikan kinerja yang terbaik dan totalitas dalam mengabdi. "Kepala BP2MI enggak ke mana-kemana, karena anggaran (ke luar negeri) sengaja saya kosongkan. Karena saya lebih prioritaskan untuk program PMI," ujarnya.





Dia pun menyoroti kelakuan bengis para sindikat penyaluran PMI ilegal. Pasalnya, sindikat ilegal tersebut tega menempatkan anak-anak muda masa depan di negara-negara berkonflik.

"Hingga hari ini, kita diganggu oleh sindikat ilegal penempatan Malaysia, Timur Tengah, Singapura, hingga negara konflik seperti Kamboja. Kamboja bukan negara penempatan (PMI), tapi sindikat (tega) menempatkan mereka di sana. Anak muda ahli IT, kerjaan mereka itu ngurus judi online," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan kekesalannya dengan sindikat ilegal tersebut yang tega menargetkan bangsa sendiri dalam kasus perjudian online itu. "Targetnya, buat nipu bangsanya sendiri. Dari bisnis penipuan itu, targetnya anak muda yang berpendidikan. Bahkan ada yang didoktrin suruh ke Suriah dan Irak," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0908 seconds (0.1#10.140)