Kisah Gagalnya Invasi Majapahit ke Minangkabau karena Duel Kerbau

Selasa, 21 Maret 2023 - 05:06 WIB
loading...
Kisah Gagalnya Invasi Majapahit ke Minangkabau karena Duel Kerbau
Invasi Majapahit ke Pagaruyung dan Pertarungan Dua Kerbau
A A A
JAKARTA - Semua yang membaca sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara pasti mengetahui kehebatan dan kekayaan Kerajaan Majapahit . Luasnya wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit membuktikan kedigdayaan di antara kerjaan se-Nusantara, bahkan hingga mampaui semenanjung Malaya. Angkatan lautnya yang kuat membuat kerajaan musuh mudah ditaklukkan.

Namun, pepatah 'tak ada gading yang tak retak' pantas juga disematkan kerajaan hebat ini. Sehebat apa pun dia, tetap memiliki kelemahan. Fakta sejarah mencatat hal ini, ketika Majapahit melakukan invasi ke Pagaruyung Minangkabau pada tahun 1409.



Kegagalan invasi ini bahkan boleh dibilang sangat konyol dan memalukan. Disebut konyol, karena kekalahan itu berawal dari ide yang tidak lazim.

Dalam sebuah teks yang tercatat menurut versi Majapahit yang tersimpan di museum Jawa Timur diceritakan tentang invasi penaklukkan ke Minangkabau itu. Di dalam teks tersebut disebutkan Majapahit mengerahkan 500 kapal perang lengkap dengan patih dan hulubalang serta 200.000 prajurit. Dalam ekspedisi ini dibawa pula seekor kerbau jantan raksasa sebesar gajah.

Disebutkan bahwa pasukan Majapahit menjejakan kaki di Jambi tanpa ada halangan dan rintangan apa pun. Jambi kalau itu merupakan pintu masuk ke dataran tinggi Minangkabau setelah berlayar melalui sungai besar.

Sesampai di Pariangan para patih dan hulubalang Majapahit berunding dengan Patih Suatang (Datuk Perpatih Nan Sebatang) serta Patih Ketemanggungan (Datuk Katumanggungan).

Namun, entah mengapa, kemudian muncul usulan dari Patih Majapahit untuk mengadu kerbau sebagai simbolisasi perang. Kesepakatan pun dibuat sebelum kerbau bertarung. Disepakati, pemilik kerbau yang menang berarti memenangkan peperangan. Begitu pula sebaliknya, kerbau yang kalah adalah pihak yang kalah perang. Baca Juga: Invasi Majapahit ke Pagaruyung dan Pertarungan Dua Kerbau

Setelah bersepakat, lalu kedua belah pihak mengeluarkan kerbau. Rombongan tentara Majapahit mengeluarkan kerbau raksasa dengan tanduk tajam serta otot yang kuat. Mereka yakin dengan fisik kerbaunya itu, mereka memenangkan pertarungan.

Namun, pihak lawan lebih cerdas dan berpikir taktis. Patih Suatang tidak mengeluarkan kerbau jantan perkasa, tapi anak kerbau lapar yang ganas mencari puting susu induknya. Mereka yakin, anak kerbau lapar akan tidak akan bertarung tapi ingin menyusui.

Benar saja. Begitu dilepas ke area tanding, anak kerbau itu secepat kilat menyelinap ke perut kerbau jantan nan besar hendak menyusui. Di bawah perut kerbau jantan itu, anak kerbau lapar mendapatkan kelamin kerbau jantan. Anak kerbau pikir sudah menemukan puting susu induknya. Ia mengisap dan menggigit hingga kerbau jantan perkasa itu roboh.

Maka sesuai kesepakatan, pihak Majapahit dianggap kalah, lalu mereka akan pergi namun ditahan oleh Patih Suatang karena mereka akan dijamu makan dan minum. Menurut teks versi Majapahit, setelah jamuan makan dan minum itulah terjadi peristiwa kekerasan yang menewaskan patih dan para hulubalang serta separuh prajurit Majapahit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)