Kinerja Jokowi-JK Dianggap Menurun, Ini Tanggapan Istana

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 18:00 WIB
Kinerja Jokowi-JK Dianggap Menurun, Ini Tanggapan Istana
Kinerja Jokowi-JK Dianggap Menurun, Ini Tanggapan Istana
A A A
JAKARTA - Hasil survei Indo Barometer yang menyebut tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menurun tak dipersoalkan pihak Istana Kepresidenan.

Bahkan, pihak Istana mengapresiasi survei yang dilakukan tanggal 14-22 September 2015 di 34 provinsi itu. "Jadi memang kalau dilihat awal September sampai dengan minggu kedua, ketiga September, itu kan memang tekanan terhadap kurs rupiah sedang dahsyat-dahsyatnya," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Dia mengatakan, saat survei Indo Barometer itu dilakukan, nilai tukar rupiah terhadap dolar adalah Rp14.800. "Jadi kalau kemudian itu dilihat hanya spot saat survei dilakukan pasti ada penurunan tingkat kepuasan pada pemerintah," ungkapnya.

Pramono yakin, jika survei dilakukan hari ini, kepuasan publik terhadap pemerintah bisa kembali stabil. Dimana, nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini berkisar Rp13.400-Rp13.500.

Terlebih, lanjut dia, IHSG juga saat ini mengalami kenaikan, serta ada stabilisasi persoalan ekonomi. "Walaupun tidak bisa ditutup masih ada persoalan yang berkaitan dengan asap," katanya.

Kendati demikian, Pramono mengapresiasi hasil survei yang dirilis Indo Barometer tersebut. "Kami meyakini kalau turbulensi ini bisa diatasi dan juga persoalan-persoalan asap mudah-mudahan dalam waktu dekat akan diatasi, kami yakin persoalan ini kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi pada pemerintahan akan naik kembali," tuturnya.

Karena, lanjut dia, masyarakat bisa melihat kinerja Presiden Jokowi yang mendedikasikan waktu dari pagi hingga malam untuk memikirkan persoalan bangsa. "Dan persoalan ekonomi kan bukan hanya persoalan lokal atau domestik, tapi mayoritas 70% lebih persoalan yang timbul dari luar."

"Tetapi kalau orang membaca bagaimana pemerintah ini mengantisipasi kemudian mengeluarkan yang kita namakan structural reform atau melakukan reformasi besar-besaran dalam reformasi dan birokrasi, kami meyakini ke depan ini akan memberikan manfaat yang cukup banyak," pungkasnya.

Seperti diketahui, hasil survei nasional Indo Barometer tentang kinerja setahun pemerintahan Jokowi-JK yang dirilis kemarin menyebutkan, 51,1% responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi.

Jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Jokowi turun dari 57,5% ke 46,0% atau sekitar 11,5%.

PILIHAN:
Fadli Zon Sebut Terbuka Peluang Keberadaan KPK Dipermanenkan

KPU Imbau Jajarannya Patuhi Rekomendasi Bawaslu
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6955 seconds (0.1#10.140)