25 Jamaah Haji Indonesia Masih Hilang

Selasa, 06 Oktober 2015 - 15:02 WIB
25 Jamaah Haji Indonesia Masih Hilang
25 Jamaah Haji Indonesia Masih Hilang
A A A
MEKKAH - Sebanyak 25 jamaah haji Indonesia hingga Selasa (6/10/2015) dilaporkan masih belum diketahui keberadaannya pascatragedi di Jalan 204, Mina, Arab Saudi.

Ketua Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat menjelaskan tim identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bekerja sama dengan tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri terus melakukan penelusuran ke tempat pemulasaraan jenazah di Mu’ashim dan rumah sakit di Mekkah, Jeddah, Taif dan kota sekitarnya.

“Data sebelumnya yang belum kembali 28 orang. Namun hari ini tinggal 25 orang setelah tiga jenazah jamaah haji berhasil diidentifikasi. Mereka yang berhasil diidentifikasi maupun kembali ke pemondokan akan terus kami laporkan,” tutur Arsyad, Selasa (6/10/2015) waktu Arab Saudi.

Sementara itu, empat mukimin atau warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi hingga hari ini juga dilaporkan masih hilang.

Mereka merupakan rombongan pekerja perusahaan Bin Laden, Arab Saudi yang melakukan ibadah haji.

Dari total sembilan pekerja, empat di antaranya ditemukan meninggal dan seorang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Rombongan ini juga merupakan korban tragedi Mina. Sedangkan seorang mukimin lainnya (bukan rombongan di atas) yang diketahui merupakan haji backpacker juga menjadi korban meninggal tragedi Mina.

Dengan demikian ada lima mukimin yang meninggal akibat tragedi Mina. Hingga Selasa (6/10/2015), jamaah haji yang meninggal mencapai 98 orang.

Jumlah tersebut ditambah lima mukimin yang meninggal. Dengan demikian total warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat tragedi Mina mencapai 103 orang.

Arsyad menuturkan, tiga jenazah jamaah haji yang sudah teridentifikasi, yakni Nining Irianingsih Harun, dan Kusnadi Adiwijaya dari kelompok terbang (kloter) 61 Jakarta-Bekasi (JKG) serta Jaspandi Murtaji Isra dari kloter 61 Surabaya (SUB).

“Tiga jenazah ini merupakan temuan tim identifikasi yang dipimpin Kasi Perlindungan Jamaah Letkol Jaetul Muchlis Basyir saat melakukan penelusuran jenazah korban Mina di Mu'ashim,” tutur Arsyad.

Jenazah bisa teridentifikasi setelah melakukan penelusuran dokumen dan menemukan gelang identitas dan ciri-ciri lainnya.

Arsyad menjelaskan, hingga Selasa (6/10/2015) pihaknya masih kesulitan mengakses sidik jari korban tragedi Mina, khususnya dari jamaah haji Indonesia.

“Jumlahnya masih terbatas. Misalnya kemarin kami diberikan sepuluh, lalu ada sepuluh, dan besok 20,” ucapnya.

Dia menjelaskan, Tim DVI Mabes Polri juga sudah melakukan pendekatan kepada Kementerian Kesehatan Arab Saudi agar mendapatkan akses hasil pemindaian sidik jari jenazah korban Mina.

Di samping itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah juga melakukan upaya diplomasi untuk memperluas akses.

“Berdasarkan dokumen sidik jari yang diterima oleh tim identifikasi, hasil pemindaian sidik jari sudah menyebutkan nama, asal negara dan nomor visa atau nomor kedatangan bagi mukimin di Arab Saudi,” tuturnya.


PILIHAN:


PDIP Siapkan Nama Anggota Pansus Pelindo
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7917 seconds (0.1#10.140)