Dua Perawat Turut Jadi Korban Insiden Mina

Sabtu, 03 Oktober 2015 - 18:36 WIB
Dua Perawat Turut Jadi Korban Insiden Mina
Dua Perawat Turut Jadi Korban Insiden Mina
A A A
JEDDAH - Dua perawat asal Jawa Timur yang tergabung dalam Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) turut menjadi korban insiden Mina. Keduanya gugur dalam tugas saat mendampingi jamaah kloter 48 Surabaya (SUB) melintas di Jalan 204, Mina, Arab Saudi yang menjadi lokasi insiden desak-desakan.

Dua petugas TKHI tersebut, yaitu Ida Khusnul Hotimah (38) warga Krajan, Purwoasri, Gumukmaas, Jember; dan Tutik Indrayani Tukiyo (32), warga Jalan Mastrip Perumnas Blok B No 17, Jrebeng Wetan, Kedopok, Probolinggo. Nama Ida yang merupakan perawat di RSUD Balung, Jember dan Tutik, perawat di Puskesmas Kedopok, Probolinggo termasuk dalam daftar 31 jenazah yang teridentifikasi pada Jumat (2/10/2015).

“Keduanya merupakan petugas kesehatan di Kloter 48 Surabaya (SUB),” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat di Jeddah, Sabtu (3/10/2015).

Keduanya gugur dalam tugas, yakni saat mengawal jamaah yang hendak melempar jumrah ke Jamarat, Mina. “Mereka bukan petugas nonkloter atau yang bertugas di sektor, namun TKHI,” papar Arsyad.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Daker Makkah dr Mawari Edy sudah mengeluarkan edaran terkait wafatnya dua petugas TKHI itu dalam tragedi Mina. “Keduanya turut menjadi syuhada dalam peristiwa Mina,” ujarnya.

Sebelum ada pengumuman resmi, tim kesehatan berharap-harap cemas lantaran keduanya tidak kembali ke pemondokan pasca kejadian tersebut. “Kami sebelumnya terus berharap kedua petugas ini masih hidup. Namun ternyata turut menjadi korban. Kami berduka, namun harus kita hadapi,” katanya.

Seluruh kepala seksi kesehatan di tiga Daker dan masing-masing kloter telah diminta untuk menggelar doa bersama untuk kedua korban dan jamaah haji Indonesia yang telah wafat. “Karena gugur dalam tugas dan menjadi syuhada di Mina, kami mengajukan usukan ke pemerintah (Kemenkes) agar keduanya mendapat penghargaan,” lanjutnya.

Menurut Mawari Edy, sebagai petugas TKHI keduanya memang bertugas mendampingi jamaah ke manapun mereka pergi. “Jadi keduanya menempel dengan jamaah, kemana rombongan jamaah pergi maka petugas kesehatan harus mendampingi,” tegasnya.

Tim kesehatan sudah meminta agar layanan kesehatan di kloter 48 di-backup petugas kesehatan dari kloter lain yang berada dalam satu pemondokan, serta petugas kesehatan di sektor. “Karena kalau tidak dibantu, maka layanan medis di kloter 48 praktis hanya mengandalkan satu orang dokter,” ujarnya.

PILIHAN:
KRI Oswald Siahaan 354 Disulap Jadi Panggung Hiburan

PPIH Kembali Identifikasi 4 Jenazah WNI Korban Insiden Mina
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0844 seconds (0.1#10.140)