Mina, Tragedi yang Tak Berakhir

Sabtu, 26 September 2015 - 07:12 WIB
Mina, Tragedi yang Tak Berakhir
Mina, Tragedi yang Tak Berakhir
A A A
MINA selalu dipadati jutaan umat muslim dari seluruh penjuru dunia ketika musim ibadah haji. Mina merupakan sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar lima kilometer sebelah timur Kota Mekkah, Arab Saudi, atau tepatnya di antara Makkah dan Muzdalifah.

Menurut sejarahnya, Mina adalah tempat atau lokasi Nabi Ibrahim AS melempari iblis dengan batu yang sekarang disebut jumrah sekaligus penyembelihan hewan kurban.
Melempar ketiga jumrah adalah simbol perjuangan Nabi Ibrahim AS yang diganggu iblis ketika melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, bernama Ismail.

Namun, Nabi Ibrahim selalu diganggu iblis dalam proses melaksanakan perintah dari Allah SWT tersebut. Gangguan iblis ini membuat Nabi Ibrahim marah kemudian melempari iblis itu dengan batu berulang kali.

Iblis kemudian berpaling kepada Ismail dan menggodanya agar mengingkari perintah Allah SWT. Ismail ternyata tidak terpengaruh dengan gangguan Iblis tersebut. Iblis kemudian berpaling ke Siti Hajar, ibu Ismail. Upaya iblis ini juga sia-sia.

Keyakinan Nabi Ibrahim bersama istri dan anaknya atas perintah Allah SWT itu akhirnya terbukti. Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor domba ketika Nabi Ibrahim menggerakan tangannya untuk melakukan proses penyembelihan. Atas dasar itu umat muslim yang merasa mampu tiap Idul Adha melakukan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Aksi melempar batu yang dilakukan Nabi Ibrahim itu dilanjutkan oleh umat muslim dalam pelaksanaan haji. Para jamaah haji mulai berbondong-bondong memadati Mina sejak tanggal 8 Dzulhijah bermalam di sana. Esoknya atau pada tanggal 9 Dzulhijah para jamaah haji menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf (berdiam diri).
Para jamaah haji kemudian kembali ke Mina pada tanggal 10 Dzulhijah untuk melakukan lempar Jumrah Aqabah, Wusta dan Ula.

Banyaknya jamaah haji yang melempar jumrah dan keterbatasan lokasi menimbulkan tragedi. Banyak korban terjatuh dan terinjak-injak akibat aksi saling dorong ketika para jamaah haji berupaya mendekati posisi pelemparan jumrah. Bahkan tragedi ini tidak terjadi hanya sekali.

Mina, Tragedi yang Tak Berakhir


Berikut tragedi di Mina yang menimbulkan banyak korban dihimpun dari berbagai sumber:

Tragedi Mina 1990

Peristiwa terjadi karena jamaah haji, baik akan pergi melempar jumrah maupun yang pulang saling berebutan dari dua arah untuk memasuki satu-satunya terowongan yang menghubungkan tempat jumrah dan Haratul Lisan.

Dalam peristiwa itu sekitar 1.426 jamaah gugur sebagai syuhada karena terinjak-injak dengan 646 di antaranya adalah jamaah haji asal Indonesia.
Petugas keamanan Arab Saudi ketika peristiwa terjadi tidak memadai sehingga tidak berdaya mengatasi kondisi saat itu.

Tragedi Mina 1994

Peristiwa ini terjadi pada 24 Mei 1994. Sedikitnya sekitar 270 jamaah haji meninggal dunia akibat aksi dorong untuk melakukan pelemparan jumrah.

Tragedi Mina 1997

Peristiwa terjadi pada 15 April 1997. Sedikitnya sekitar 343 jamaah haji meninggal dunia dan 1.500 lainnya terluka akibat kehabisan nafas terjebak dalam kebakaran tenda di Mina.

Tragedi Mina 1998

Peristiwa terjadi pada 9 April 1998. Sedikitnya, sekitar 118 jamaah haji meninggal dunia akibat berdesakan ketika melempar jumrah.

Tragedi Mina 2001

Peristiwa terjadi pada 5 Maret 2001. Sedikitnya, sekitar 35 jamaah haji meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka akibat saling dorong.

Tragedi Minta 2003

Peristiwa terjadi pada 11 Februari 2003. Sedikitnya sekitar 14 jamaah haji meninggal dunia akibat saling dorong, enam orang di antaranya adalah wanita.

Tragedi Mina 2004

Peristiwa terjadi pada 1 Februari 2004. Sedikitnya sekitar 251 jamaah haji meninggal dunia terinjak-injak akibat saling dorong.

Tragedi Mina 2006

Peristiwa bermula saat koper-koper dari sebuah bus jatuh yang menyebabkan para jamaah di sekitarnya terhambat dan mengakibatkan mereka terinjak-injak. Diperkirakan sekitar 2 juta jamaah haji sedang melakukan lempar jumrah pada saat kejadian tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 12 Januari 2006 sebanyak dua kali, pukul 12.30 waktu Arab Saudi (16:30 WIB) dan pukul 15.30 waktu Arab Saudi (19.30 WIB).
Berdasarkan catatan Departemen Agama Republik Indonesia (sekarang Kementerian Agama), sebanyak 362 orang tewas, dua orang di antaranya warga negara Indonesia. Salah satunya berangkat bersama rombongan dari Brunei, sehingga secara resmi tidak dihitung sebagai anggota jamaah Indonesia. Sementara korban luka-luka dalam tragedi itu sekitar 1.000 jamaah haji.

Tragedi Mina 2015

Perisiwa terjadi pada 24 September 2015. Berdasarkan data sementara ada sekitar 717 jamaah haji meninggal dunia dan 863 jamaah lainnya terluka.
Peristiwa ini berawal adanya sekelompok jamaah haji yang tiba-tiba berhenti dalam perjalanan menuju lokasi pelemparan jumrah menyebabkan penumpukan massa di lokasi. Akibatnya, jamaah haji berjatuhan dan terinjak-injak.

Peristiwa ini dianggap tragedi terburuk dalam pelaksanaan ibadah haji selama 25 tahun terakhir atau sejak Juli 1990 dengan korban 1.426 jamaah haji meninggal dunia di terowongan Mina.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4819 seconds (0.1#10.140)