Megawati: Aksara Adalah Ibu Peradaban

Selasa, 08 September 2015 - 21:18 WIB
Megawati: Aksara Adalah Ibu Peradaban
Megawati: Aksara Adalah Ibu Peradaban
A A A
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri menilai aksara adalah ibu peradaban.

Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan sepanjang sejarah manusia, proses memaknai kehidupan dilakukan dengan menggunakan tanda atau gambar, baik secara lisan maupun tertulis.

Megawati menuturkan, sejarah bangsa Indonesia membuktikan kebesaran peradaban kerajaan-kerajaan nusantara dapat dipahami oleh generasi penerus melalui jejak-jejak aksara.

"Prasasti, naskah dan peninggalan lainnya dalam untaian aksara menjadi bukti yang tidak terbantahkan tentang kebesaran peradaban kita sebagai sebuah bangsa," kata Megawati dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Aksara Internasional di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015) malam.

Dia juga berpendapat aksara adalah hal penting bagi kemajuan suatu bangsa. Menurut dia, angka buta aksara dalam suatu negara menjadi salah satu tolak ukur indeks pembangunan manusia.

Dia menambahkan, aksara menjadi cermin kualitas sumber daya manusia dalam suatu negara. Megawati mengatakan saat ini angka buta aksara di Indonesia masih dalam kisaran 5% - 10% dari total penduduk.

Putri Bung Karno ini juga mengungkapkan, Indonesia memiliki banyak aksara lokal yang digunakan oleh suku-suku bangsa.

Aksara lokal, kata dia, merupakan bagian dari identitas nasional yang selayaknya dikenal dan dipahami sebagai akar identitas bangsa.

Oleh karena itu, menurut dia, aksara juga merupakan kekayaan bangsa yang mengandung nilai-nilai warisan kebudayaan nasional yang harus dijaga kelestariannya.

Bahkan, lanjut dia, peradaban nusantara mampu memberikan pengaruh luas dalam peradaban dunia. Hal ini bisa kita lihat dari bukti otentik prasasti tentang Kerajaan Kalingga

Megawati menjelaskan, demikian halnya dengan pencapaian yang luar biasa pada Abad ke 7 oleh Dinasti Syailendra dengan hadirnya Borobudur dan candi Prambanan.

"Alhamdulilah, ternyata sebagai sumber kebudayaan, aksara asli Indonesia mencerminkan kedalaman kebudayaan yang pada jamannya sangat membanggakan," ucapnya.

Dia menegaskan kesadaran bersama untuk menghormati aksara sebagai ibu peradaban, adalah awal untuk memaknakan kembali mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Dari aksara akhirnya tercipta huruf yang kemudian merangkai kalimat sebagai penjabaran sempurna dari seluruh gagasan pemikiran manusia yang membentuk peradaban," ungkap Megawati.

Acara peringatan Hari Aksara Internasional yang digelar di Galeri Nasional ini diselenggarakan oleh Lawangwangi Creative Space, Lumbung Budaya Rakyat, Lembaga Kajian Indonesia FIB UI, Perpustakaan UI, Yayasan Malaya, Art Sociates, Galeri Nasional, serta Padepokan Nagair.

Hadir dalam acara itu Gubernur Banten Rano Karno, Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka, politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, dan Eriko Sotarduga.


PILIHAN:


Pemerintah RI Ambil Alih Ruang Udara dari Singapura
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3915 seconds (0.1#10.140)