Birokrasi Kompleks

Rabu, 26 Agustus 2015 - 09:49 WIB
Birokrasi Kompleks
Birokrasi Kompleks
A A A
Grup musik Slank pada 1994 merilis album “GenerasiBiru”(albumkeempat) dansalah satu lagunya yang terkenal adalah Birokrasi Complex . Dari susunan kata complex memang sedikit berbeda dengan kata kompleks, namun pengucapan dan maknanya sama.

Mungkin Slank mengganti kata kompleks menjadi complex biar lebih gaul karena pasar mereka saat itu (hingga sekarang) adalah anak muda. Lirik lagu Birokrasi Complex berisi sindiran tentang proses birokrasi yang ada di Indonesia. Artinya, jika mengacu pada lagu Slank tersebut, keluhan tentang rumitnya birokrasi sudah terjadi sejak era 1990-an.

Kata birokrasi mengandung arti rantai komando dalam sebuah organisasi. Biasanya dilakukan di sebuah organisasi administratif yang cenderung memiliki aturan yang ketat dan kurang fleksibel, tetapi mempunyai tujuan agar organisasi bisa berjalan dengan baik dalam hal akuntabilitas dan transparansi. Makna birokrasi yang kurang fleksibel atau cenderung kaku sudah membuat kita malas, apalagi orang-orang yang inginnya instan.

Jika ditambah kata kompleks, bukankah ini menambah kekurangan fleksibel dari birokrasi? Itulah yang terjadi di negara ini. Birokrasi yang cenderung tidak fleksibel dibuat semakin tidak fleksibel. Akhirnya proses ke arah depan menjadi tersendat atau butuh waktu lama. Jikapun ingin lebih cepat, caranya dengan memangkas birokrasi yang kompleks tersebut namun membutuhkan “ongkos”.

Hasilnya, aksi suapmenyuap terjadi jika ingin birokrasi menjadi lebih fleksibel. Akhirnya, kata birokrasi yang semestinya bertujuan tertib administrasi justru melahirkan konotasi kurang mengenakkan (kalau tidak mau dikatakan negatif) karena ada kata kurang fleksibel dan suap-menyuap. Persolan birokrasi yang tengah menjadi perhatian pemerintah adalah kasus dwelling time atau waktu bongkar-muat di pelabuhan.

Jika negara lain seperti Singapura hanya membutuhkan waktu bongkar-muat sekitar dua hari dan Malaysia bisa cuma tiga hari, mengapa di Indonesia bisa 5,7 hari? Padahal dari soal pelabuhan Indonesia yang memiliki lebih banyak kawasan perairan, semestinya lebih jago dalam menangani bongkar muat pelabuhan? Persoalan waktu bongkar muat di pelabuhan adalah salah satu hambatan investasi di negeri ini.

Di tengah ekonomi yang lesu, persoalan dwelling time ini seolah semakin menambah rasa sakit. Kementerian Maritim melalui nakhoda barunya Rizal Ramli bahkan dibuat geram dengan dwelling time di Tanah Air. Beberapa solusi segera dijalankan untuk membuat dwelling time di pelabuhan menjadi tiga hari.

Salah satunya memangkas birokrasi di beberapa kementerian dan lembaga serta membangun infrastruktur baru di pelabuhan. Menariknya Rizal Ramli juga membentuk task force (gugus tugas) yang di dalamnya terdapat pensiuanan jenderal TNI dan Polri serta jenderal yang masih aktif. Ini menunjukkan bahwa persoalan dwelling time bukan hanya pada persolan birokrasi, namun juga sudah para ranah mafia.

Banyak mafia yang sengaja memainkan dwelling time agar bisa mengeruk keuntungan. Jika persoalan birokrasi hanya pada proses administrasi saja bisa diatasi dengan memangkas dengan mengeluarkan peraturan baru. Namun dengan dibentuknya task force yang berisi jenderal polisi dan tentara menunjukkan bahwa saat ini persoalan bukan pada tatanan birokrasi kompleks lagi.

Namun birokrasi kompleks yang dimainkan oleh mafia. Sungguh parahnya birokrasi yang ada di tanah air saat ini. Tidak hanya kompleks namun juga sudah menjadi ajang mencari uang bagi mafia- mafia. Pada 1994 saja (jika mengacu ke lagi Slank) birokrasi sudah kompleks, saat ini birokrasi sudah dimainkan oleh para mafia. Dwelling time tumbuh bukan ke arah yang lebih baik, namun justru masuk ke jurang yang lebih dalam bagi negeri ini.

Parahnya lagi jika nantinya ditemukan ternyata para mafia di dwelling time justru difasilitasi oleh pejabat atau aparat pemerintahan. Persoalan semakin rumit. Semua setuju dengan langkah Rizal Ramli. Bukan hanya cara halus yang dilakukan untuk membongkar bobroknya birokrasi pada proses dwellingtime , tapi menggunakan cara keras karena memang di dalamnya diduga terdapatmafia. Kita menunggu apakah nanti pada Oktober 2015, proses dwelling time sudah sesuai yang diharapkan sesuai janji pemerintah.
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3254 seconds (0.1#10.140)