Disebut Stres oleh Ruhut, Ini Reaksi Misbakhun

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 16:45 WIB
Disebut Stres oleh Ruhut, Ini Reaksi Misbakhun
Disebut Stres oleh Ruhut, Ini Reaksi Misbakhun
A A A
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan salah besar kalau Ruhut Sitompul menyebut dirinya stres berat. (Baca: Soal Kasus Century, Ruhut Sebut Misbakhun Orang Stres)

Misbakhun mengatakan dirinya menulis buku berjumlah Sejumlah Tanya Melawan Lupa; Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY‎ dengan berdasarkan atas data.

"Saya tantang untuk dibantah dengan buku juga kalau ada yang salah dari buku saya itu. Ini negeri demokrasi. Justru semakin banyak buku terkait kasus Century membuktikan kasus itu memang kasus yang sangat besar," ungkap Misbakhun, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Mantan inisiator hak angket kasus Bank Century ini mempertanyakan elite Demokrat seperti Ruhut Sitompul dan Herman Khaeron untuk membaca bukunya terlebih dahulu sebelum banyak berkomentar.

"Apakah Pak Ruhut Sitompul dan Pak Herman Khaeron sudah membaca atau mendengarkan isi testimoni Ibu Anne Mulya dan Nadia Mulya saat peluncuran buku kemarin? Kenapa tidak ada simpati terhadap keluarga itu. Kenapa hanya Budi Mulya yang jadi terpidana? Lalu bagaimana dengan pejabat lain yang ikut serta dalam pengambilan keputusan bailout Century. Kasus Century hanya menjerat satu nama. Apakah ini tidak janggal?" tutur politikus Partai Golkar ini.

Dia menjelaskan, kasus Century sudah berjalan selama tujuh tahun, namun sepertinya saat ini mandeg.

Oleh karena itu, dia mengatkaan melalui buku mencoba mengingatkan kembali bahwa dugaan kerugian keuangan negara sebesar Rp6,7 triliun.

‎"Kalau memang Pak SBY atau Demokrat terganggu dengan buku saya atau pernyataan saya. Kenapa tidak sekalian minta KPK untuk mengonfirmasi surat-surat Sri Mulyani ke Pak SBY. Dihadapkan saja mereka berdua di hadapan penyidik KPK," tuturnya.

Dengan buku ini, Misbakhun mencoba mengingatkan tentang satu periode kelam di Republik ini. Dia mengajak lembaga swadaya masyarakat, pemerhati hukum, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk membaca buku ini.

"Untuk ikut bersuara agar kasus ini bisa dituntaskan KPK. Saya juga mengajak media massa yang saat proses hak angket Century memberikan porsi yang cukup besar dalam pemberitaan untuk kembali mengangkat isu penuntasan kasus Century," ungkapnya.

Misbakhun menyadari begitu banyak kasus yang terjadi saat ini. Kendati demikian, dia berharap kasus Bank Century harus menjadi prioritas untuk diselesaikan.

"Mari kita menolak lupa penuntasan kasus Century sebab masih ada sejumlah tanya yang harus terjawab melalui proses hukum," tuturnya.


PILIHAN:


Rakyat Diminta Perhatikan Proses Pemilihan Capim KPK
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5745 seconds (0.1#10.140)