Diragukan, Komitmen Capim KPK dari Jaksa dan Polisi
A
A
A
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Refly Harun meragukan komitmen calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi dari institusi kejaksaan dan kepolisian.
Pasalnya, kata dia, kejaksaan dan kepolisian belum efektif dalam melakukan pemberantasan korupsi.
"Jangan-jangan untuk melemahkan KPK, untuk melindung jaksa-jaksa dan polisi-polisi nakal, mengamankan kepentingan dua institusi itu saja," tutur Refly dalam acara diskusi dan Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2015).
Menurut dia, apabila ada jaksa dan polisi yang dinilai memiliki integritas baik maka hendaknya digunakan untuk memperkuat institusi kepolisian dan kejaksaan.
"Kita butuh orang baik di kepolisian dan kejaksaan. Memiliki jaringan yang luar biasa. Kalau polisi dan jaksa punya integritas, sesungguhnmya sebagian besar masalah bisa tertangani, dalam hal-hal besar dan startegis," tuturnya.
PILIHAN:
Hukuman Antasari Azhar Dikurangi 11 Bulan
Pasalnya, kata dia, kejaksaan dan kepolisian belum efektif dalam melakukan pemberantasan korupsi.
"Jangan-jangan untuk melemahkan KPK, untuk melindung jaksa-jaksa dan polisi-polisi nakal, mengamankan kepentingan dua institusi itu saja," tutur Refly dalam acara diskusi dan Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2015).
Menurut dia, apabila ada jaksa dan polisi yang dinilai memiliki integritas baik maka hendaknya digunakan untuk memperkuat institusi kepolisian dan kejaksaan.
"Kita butuh orang baik di kepolisian dan kejaksaan. Memiliki jaringan yang luar biasa. Kalau polisi dan jaksa punya integritas, sesungguhnmya sebagian besar masalah bisa tertangani, dalam hal-hal besar dan startegis," tuturnya.
PILIHAN:
Hukuman Antasari Azhar Dikurangi 11 Bulan
(dam)