BI Klaim Inflasi Lebaran Terkendali

Selasa, 04 Agustus 2015 - 03:10 WIB
BI Klaim Inflasi Lebaran Terkendali
BI Klaim Inflasi Lebaran Terkendali
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengklaim, inflasi Lebaran 2015 terkendali dan lebih rendah dibanding rata-rata inflasi historis Lebaran, dalam empat tahun terakhir maupun perkiraan BI.

Hal tersebut ditopang inflasi harga bahan makanan (volatile food) yang terjaga dan inflasi inti yang rendah. "Inflasi IHK pada Juli 2015 tercatat sebesar 0,93% (month to month/mtm), atau secara tahunan sebesar 7,26% (year on year/yoy)," ujarnya di Jakarta, Senin (3/8/2015).

Inflasi inti tercatat sebesar 0,34% (mtm) atau 4,86% (yoy), cukup rendah dibanding pola historisnya. Hal ini terutama terkait ekspektasi inflasi yang terkendali dan melambatnya kegiatan ekonomi domestik.

Inflasi volatile food tercatat sedikit lebih tinggi dari pola historis, namun tetap terkendali dengan realisasi sebesar 2,13% (mtm) atau 8,97% (yoy).

Tekanan inflasi volatile food terutama disumbang kenaikan harga ikan segar, daging ayam, beras, dan aneka cabai. Di sisi lain, bawang merah menyumbang deflasi yang cukup besar, didorong panen yang sedang berlangsung di beberapa sentra produksi.

Terjaganya inflasi volatile food juga tidak terlepas dari upaya stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah. (Baca: BPS Catat Inflasi Juli 0,93%)

Sementara, inflasi harga barang akibat kebijakan (administered prices) tercatat sebesar 1,67% (mtm) atau 13,53% (yoy). Tekanan inflasi terutama disumbang kenaikan tarif transportasi sesuai pola musiman Lebaran.

Ke depan, BI terus mencermati berbagai risiko yang memengaruhi inflasi, antara lain terkait perkembangan nilai tukar, penyesuaian administered prices dan dampak El Nino.

"Berdasarkan perkembangan inflasi sampai Juli, BI memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4±1% dapat dicapai, dengan dukungan penguatan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah," tandas Tirta. (lly)

Baca juga:

Inflasi Rendah Peluang BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Tarif Angkutan Udara Penyebab Utama Inflasi Juli
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6982 seconds (0.1#10.140)