Program Damai di Dunia Maya, BNPT Sasar Komunitas Muda

Selasa, 26 Mei 2015 - 10:21 WIB
Program Damai di Dunia Maya, BNPT Sasar Komunitas Muda
Program Damai di Dunia Maya, BNPT Sasar Komunitas Muda
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng komunitas anak muda penggiat dunia maya untuk ikut aktif menyukseskan program Damai di Dunia Maya 2015.

Program ini digencarkan, karena dunia maya dijadikan alat utama pelaku radikalisme dalam melancarkan propaganda dengan menebar pesan kebencian, penghasutan, serta menghalalkan cara-cara kekerasan seperti yang dilakukan kelompok ISIS (Islamic States of Iraq dan Syria).

"Setelah kita luncurkan website informatif yaitu damailahindonesiaku.com dan dan website bersifat edukatif (pendidikan) jalandamai.org, sekarang kita merangkul generasi muda penggiat dunia maya di portal damai yaitu www.damai.id," ujar Deputi I BNPT Agus Surya Bakti pada acara Workshop Program Damai di Dunia Maya 2015 di Hotel Treva, Jakarta, Senin, 25 Mei 2015.

Dia berharap melalui jejaring damai ini bisa terbentuk komunitas cinta damai, cinta NKRI, dan komunitas yang mempunyai nasionalisme tinggi. Lanjutnya, komunitas juga diharapkan bisa menghambat adanya pengaruh hasutan dan kekerasan yang berujung pada tindakan terorisme di negeri ini.

"Artinya, kita berkumpul di sini untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang NKRI dalam format kedamaian. Mari kita bergabung bersama menciptakan perdamaian di dunia maya," tandasnya.

Dia menambahkan, tujuan menyasar anak muda dalam program ini, karena pengguna internet di Indonesia semakin meningkat. Hal ini diperkuat adanya data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2014.

Lanjutnya, berdasarkan kategori umur hampir separuh pengguna internet adalah generasi muda yang lahir setelah tahun 1980. Bahkan, generasi muda sangat rawan bagi penyebaran konten negatif yang bernuansa kekerasan dan penghasutan.

“Bayangkan betapa penuh dan sesaknya dunia maya dengan pesan-pesan penuh kekerasan dan konten negatif lainnya. Artinya kalau mereka bicara kekerasan, kita akan imbangi dengan bicara dengan kelembutan,” jelasnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5765 seconds (0.1#10.140)