Harga BBM Selalu Bikin Inflasi Tinggi

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, faktor yang menyebabkan tingginya inflasi di Indonesia adalah pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM).

Agus mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir inflasi mengalami peningkatakan ketika BBM naik. Pada 2005 inflasinya sebesar 17%, pada 2008 inflasi 11%. Padahal, negara-negara ASEAN lain inflasinya kurang dari 4%.

"Berarti yang banyak berperan itu BBM jadi harus dilakukan penyesuaian BBM," kata dia di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Menurutnya, selain harga BBM faktor penunjang tingginya inflasi adalah karena volatilitas harga pangan. Dia mengatakan, untuk menjaga kestabilan harga pangan pemerintah mesti menjaga pasokan.

Memang, hal itu bukan perkara mudah apalagi Indonesia memiliki banyak pemerintah daerah sehingga komitmen bersama yang kuat diperlukan.

"Kita punya 400 pemerintah daerah, gubernur, bupati dan wali kota. Supaya bersama koordinasi mengendalikan inflasi agar bisa stabil dan rendah. Ini perlu komitmen kita mesti menjaga pasokan terjaga distribusi ada, distribusi antar pemerintah daerah harus dijaga," ujarnya.

Untuk memperkuat saluran distribusi, Agus mengatakan, perlunya ketersediaan infrastruktur distribusi baik darat, laut dan udara. Tak sekadar itu diperlukan juga konektivitas digital.

Mantan menteri keuangan ini mengatakan, agar hal tersebut terealisasi pemerintah perlu menggenjot realisasi APBN. "APBN 2015 realisasi 30 April 2015 pembangun infrastruktur lambat, ini perlu dipercepat, dengan inflasi stabil akan membuat Indonesia melindungi hilangnya pendapatan mereka. Itu harus dibangunan komitmen jangka menegah dan panjang," pungkas dia.